Teknik Dasar dalam Fotografi: Segitiga Eksposur (2025)

Hobby

16 November 2024 14:32 Diperbarui: 16 November 2024 14:32 12

+

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat foto

Dalam dunia fotografi, konsep segitiga eksposur menjadi fondasi penting yang membantu fotografer memahami bagaimana cahaya mempengaruhi hasil akhir dari sebuah foto. Segitiga ini terdiri dari tiga elemen utama: aperture, shutter speed, dan ISO, yang semuanya bekerja sama untuk menentukan eksposur yang tepat. Memahami dan menguasai interaksi antara ketiga elemen ini memungkinkan fotografer untuk mengontrol pencahayaan dan efek visual secara kreatif dan efektif.

  • Aperture (bukaan lensa)

Aperture befungsi untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk ke dalam sensor kamera. , aperture yang lebih besar (angka f lebih kecil) memungkinkan lebih banyak cahaya masuk dan menciptakan depth of field yang dangkal. Ini sangat berguna untuk potret di mana Anda ingin subjek menonjol dengan latar belakang yang kabur, menciptakan efek bokeh yang artistik. Sebaliknya, aperture yang lebih kecil (angka f-stop lebih besar) mengurangi jumlah cahaya yang masuk, tetapi meningkatkan depth of fieldatau ketajaman, sehingga lebih banyak elemen dalam foto tetap fokus. Hal ini ideal untuk fotografi lanskap di mana detail dari depan hingga belakang perlu terlihat jelas.

  • Shutter Speed (Kecepatan Rana)

Shutter speed berfungsi untuk mengatur berapa lama sensor kamera terkena cahaya. Pengaturan ini biasanya diukur dalam detik atau pecahan detik, seperti 1/100, 1/30, atau 2 detik. Shutter speed yang cepat, seperti 1/1000 detik, mampu membekukan gerakan, membuatnya sangat cocok untuk fotografi olahraga atau aksi di mana setiap detik berharga. Sebaliknya, shutter speed yang lambat memungkinkan cahaya masuk lebih lama, yang bisa menciptakan efek blur artistik. Misalnya, dalam fotografi malam hari, shutter speed yang lambat bisa menangkap jejak lampu mobil yang bergerak atau menciptakan kesan air terjun yang lembut dan halus.

  • ISO (Sensitivitas Sensor)

ISO menentukan tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Angka ISO yang lebih rendah, seperti ISO 100 sampai 400, berarti angka yang rendah, menghasilkan gambar yang bersih dengan sedikit noise. Ini ideal untuk kondisi pencahayaan yang memadai. Di sisi lain, angka ISO yang lebih tinggi, seperti ISO 1600 atau 3200, meningkatkan sensitivitas, memungkinkan pemotretan dalam kondisi cahaya rendah. Namun, perlu diingat bahwa peningkatan ISO dapat menambah noise atau butiran pada foto, sehingga perlu digunakan dengan hati-hati.

Apa hubungannya ketiga elemen ini?

Ketiga elemen ini adalah kesatuan antara satu dengan yang lainnya. Mengubah satu elemen memerlukan penyesuaian pada elemen lain untuk mencapai eksposur yang seimbang. Misalnya, jika Anda memperbesar aperture untuk mendapatkan lebih banyak cahaya, Anda mungkin perlu menyesuaikan shutter speed atau ISO untuk menghindari overexposure. Sebaliknya, mengurangi shutter speed untuk lebih banyak cahaya dapat memerlukan penyesuaian aperture atau ISO.

Secara keseluruhan, memahami segitiga eksposure memberi fotografer kemampuan untuk mengendalikan pencahayaan dan efek visual, memungkinkan mereka untuk menyesuaikan kondisi pencahayaan dan mencapai tujuan artistik yang diinginkan. Dengan praktik dan eksperimen, fotografer dapat menghasilkan gambar yang diinginkan dengan kontrol penuh atas pencahayaan, menangkap momen dengan kejelasan dan kreativitas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...


Lihat Hobby Selengkapnya

Beri Komentar

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

` } }) document.querySelector('.video-box-thumb').innerHTML = html_video_rec_thumb; } } } let description = document.querySelector('meta[name="description"]').content let keywords = document.querySelector('meta[name="content_tags"]').content let title = document.getElementsByTagName("title")[0].textContent; let data = { "title": title, "description": description, "keywords": keywords, "page_id": "672c291434777c0d3f5bf4c2", "current_url": "https://www.kompasiana.com/bunaya25/672c291434777c0d3f5bf4c2/teknik-dasar-dalam-fotografi-segitiga-eksposur", } let data_kgnow_token = { "url": "https://apis.kompas.com/api/widget/video", "Authorization": "Bearer eyJpdiI6ImhyUXB1T0dKZnJabExYbzk5SlNTMkE9PSIsInZhbHVlIjoieUZ1NlVvVDUxOHRNQ2Z2bTE2ejBoZz09IiwibWFjIjoiYWZiYzQzNTk1NTFmODMxY2IyZTBmY2E4ODYyNWQ0YjU5N2VkOTgzNmVlNjU5ZmQ4MmI1YWJmZjU2Nzg4NGVhOSJ9", } rvJixie.open("POST", "https://apis.kompas.com/api/widget/video", true); rvJixie.setRequestHeader('Authorization', data_kgnow_token.Authorization); rvJixie.setRequestHeader('Content-Type', 'application/json'); rvJixie.send(JSON.stringify(data)); } getVideo(); function dateFormatJixie(value) { const monthText = ['Januari', 'Februari', 'Maret', 'April', 'Mei', 'Juni', 'Juli', 'Agustus', 'September', 'Oktober', 'November', 'Desember']; if (value) { const dateJixie = new Date(value); return dateJixie.getDate() + ' ' + monthText[dateJixie.getMonth()] + ' ' + dateJixie.getFullYear(); } else { return ""; } } function timeFormatJixie(value) { if (value) { const timeJixie = value.split(':'); if (timeJixie[0] == '00') { return timeJixie[1] + ':' + timeJixie[2]; } else { return value; } } else { return ""; } } function timeSince (value) { console.log("sini",value) if (typeof value !== 'object') { date = new Date(value); } var seconds = Math.floor((new Date() - date) / 1000); var intervalType; var interval = Math.floor(seconds / 31536000); if (interval >= 1) { intervalType = 'tahun yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 2592000); if (interval >= 1) { intervalType = 'bulan yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 86400); if (interval >= 1) { intervalType = 'hari yang lalu'; } else { interval = Math.floor(seconds / 3600); if (interval >= 1) { intervalType = "jam yang lalu"; } else { interval = Math.floor(seconds / 60); if (interval >= 1) { intervalType = "menit yang lalu"; } else { interval = seconds; intervalType = "detik yang lalu"; } } } } } return interval + ' ' + intervalType; }

Teknik Dasar dalam Fotografi: Segitiga Eksposur (2025)
Top Articles
Latest Posts
Recommended Articles
Article information

Author: Kerri Lueilwitz

Last Updated:

Views: 6399

Rating: 4.7 / 5 (67 voted)

Reviews: 90% of readers found this page helpful

Author information

Name: Kerri Lueilwitz

Birthday: 1992-10-31

Address: Suite 878 3699 Chantelle Roads, Colebury, NC 68599

Phone: +6111989609516

Job: Chief Farming Manager

Hobby: Mycology, Stone skipping, Dowsing, Whittling, Taxidermy, Sand art, Roller skating

Introduction: My name is Kerri Lueilwitz, I am a courageous, gentle, quaint, thankful, outstanding, brave, vast person who loves writing and wants to share my knowledge and understanding with you.